Gorontalo Waspada Krisis Pangan hingga Mitigasi Kebakaran Dampak El Nino

Rasyidfaiz - Gorontalo, 8 Agustus 2023 - Provinsi Gorontalo saat ini tengah menghadapi cuaca ekstrem yang disertai panas dan angin kencang, yang membuat warga merasa khawatir akan kemungkinan terjadinya kemarau panjang. Cuaca yang tidak menentu ini diprediksi akan membawa dampak buruk berupa bencana kebakaran, krisis air bersih, dan krisis pangan di wilayah tersebut.

Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh bupati dan wali kota di provinsi tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan musim kemarau panjang yang bisa diakibatkan oleh fenomena El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa musim kemarau tahun 2023 ini akan lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir (2020-2022).

Prediksi BMKG menyebutkan bahwa kemarau di Provinsi Gorontalo diperkirakan akan berlangsung dari bulan Juli hingga September 2023. Namun, dampak kemarau akan berbeda-beda di setiap kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

"Kepala BMKG sudah menyampaikan bahwa ini kemarau panjang dan ada risiko titik api. Karena puncak kemarau kita akan mencapai bulan September. Tetapi prediksinya adalah fenomena ini akan berlangsung hingga Januari 2024," ungkap Ismail Pakaya.

Ismail juga menekankan agar semua pemerintah daerah (pemda) memperhatikan wilayah yang rawan terjadinya kekurangan air. Selain itu, penting juga untuk terus menjaga kesiapan mobil pemadam kebakaran dalam segala situasi. Ia meminta agar kabupaten dan kota segera mengambil langkah cepat jika terjadi kebakaran.

"Ketika terjadi kebakaran, terlihat bahwa pemadam kebakaran dari tingkat provinsi tiba lebih dulu daripada pemadam kebakaran dari kabupaten atau kota yang sebenarnya lebih dekat dengan lokasi kejadian. Kami meminta agar petugas diposisikan dengan siaga, sehingga dalam kejadian (kebakaran), kami bisa segera bertindak untuk menyelamatkan situasi," tambahnya.

Selain itu, Ismail juga menekankan pentingnya pembentukan posko penanganan kemarau panjang di setiap kabupaten dan kota. Posko ini direkomendasikan untuk ditempatkan di depan kantor bupati masing-masing dan dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Posko ini juga akan memantau ketersediaan pangan. Kami telah berbicara dengan Kepala Bulog (Badan Urusan Logistik) dan memastikan ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain. Namun, kami tetap harus memantau harga-harga tersebut, karena ketersediaan pangan merupakan prioritas utama yang ditekankan oleh Presiden dalam menghadapi fenomena El Nino," tegasnya.

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Gorontalo.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah provinsi dan daerah, diharapkan masyarakat Provinsi Gorontalo dapat menghadapi tantangan kemarau panjang ini dengan lebih siap dan terorganisir, serta tetap menjaga ketersediaan pangan dan sumber daya penting lainnya.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel