Jarak Tanaman Jagung Sejak Benih Ditanam Hingga Dapat Dipanen

rasyidfaiz - Untuk menanam jagung dengan hasil yang optimal, diperlukan kondisi tanah yang sesuai. Tanah yang sedang lembab adalah kondisi yang paling cocok untuk menanam jagung. Pastikan tanah tidak terlalu basah karena kelembaban berlebih dapat menyebabkan akar membusuk dan mengganggu pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, tanah yang terlalu kering akan menyulitkan tanaman jagung untuk mendapatkan air dan nutrisi yang dibutuhkan.

Petani lokal biasanya menggunakan jarak tanam antara 100 cm x 40 cm untuk menanam jagung. Jarak tanam ini disesuaikan agar tanaman jagung dapat memiliki cukup ruang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, dalam satu lubang tanam, petani menanam dua biji jagung. Hal ini dilakukan untuk memastikan setidaknya satu tanaman tumbuh dengan baik, jika salah satunya gagal tumbuh.

Setiap tanaman jagung biasanya akan menghasilkan 1-2 tongkol. Tongkol jagung ditutupi oleh daun kelobot yang melindungi biji-biji dalam tongkol. Jumlah baris biji dalam satu tongkol berkisar antara 10 hingga 16 baris dengan total biji dalam satu tongkol mencapai 200-400 biji.

Panen jagung manis biasanya dilakukan setelah 64-82 hari setelah masa tanam. Waktu panen ini berjarak kurang lebih selama 21 hari setelah berbunga. Lamanya waktu panen dapat bervariasi tergantung pada varietas jagung yang ditanam.

Menanam jagung dengan jarak tanam yang teratur akan membantu petani dalam menghitung jumlah tanaman yang ada dalam satu satuan luas lahan tertentu, seperti hektar (Ha), 3/4 hektar, 1/2 hektar, atau 1/4 hektar. Hal ini akan memudahkan dalam perencanaan dan pengelolaan tanaman serta memaksimalkan hasil panen. Dengan perawatan dan pengelolaan yang tepat, petani dapat mencapai hasil panen yang memuaskan dan mendukung ketahanan pangan di daerahnya.

Tanaman jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman pangan penting yang menjadi sumber utama makanan dan pakan ternak di berbagai belahan dunia. Proses pertumbuhan tanaman jagung dari benih hingga panen melibatkan serangkaian tahapan yang penting. 

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan pertumbuhan dan panen tanaman jagung:

  1. Penyemaian Benih: Proses pertumbuhan jagung dimulai dengan penyemaian benih. Benih jagung yang berkualitas baik dipilih dan ditanam pada tanah yang telah dipersiapkan dengan baik. Benih disimpan pada kedalaman tertentu di tanah agar dapat berkecambah dengan baik.
  2. Perkecambahan: Setelah benih ditanam, proses perkecambahan dimulai. Benih akan mengekspos tunas atau akar pertama melalui kulit biji. Dalam beberapa hari, tunas dan akar akan tumbuh lebih besar dan mulai mencari sumber makanan dan air di dalam tanah.
  3. Fase Vegetatif: Setelah perkecambahan, tanaman jagung masuk ke fase vegetatif. Di fase ini, tanaman akan tumbuh dengan cepat dan menghasilkan daun yang banyak. Tanaman jagung akan terus tumbuh dan membentuk batang dan daun yang kuat untuk menyerap sinar matahari dan menghasilkan makanan melalui fotosintesis.
  4. Pembentukan Tongkol: Setelah mencapai ukuran tertentu, tanaman jagung mulai membentuk tongkol. Tongkol merupakan organ reproduksi dari tanaman jagung yang berisi biji-bijian atau jagung. Tongkol mulai terbentuk dari pusat tanaman dan akan tumbuh ke atas di antara daun-daun jagung.
  5. Pembuahan: Saat tongkol mulai terbentuk, proses pembuahan terjadi. Serbuk sari yang dihasilkan oleh bunga jantan dari tongkol betina akan dibawa oleh angin atau serangga untuk menempel pada kepala putik tongkol betina dan menghasilkan biji jagung.
  6. Fase Pembentukan Butir Jagung: Setelah pembuahan, biji-bijian mulai terbentuk dalam tongkol. Masing-masing butir jagung akan berkembang dan menyerap nutrisi dari tanaman untuk tumbuh menjadi biji yang penuh dan berkualitas baik.
  7. Pemasakan: Selama tahap pemasakan, butir jagung akan terus mengalami perkembangan dan mengisi dengan pati dan nutrisi lainnya. Fase pemasakan ini akan berlangsung hingga butir jagung mencapai kematangan yang diinginkan.
  8. Panen: Setelah butir jagung mencapai kematangan penuh, tanaman jagung siap untuk dipanen. Panen biasanya dilakukan dengan memotong tangkai tongkol menggunakan alat panen khusus. Butir jagung kemudian dipisahkan dari tongkol dan disimpan untuk diolah atau dikonsumsi.
  9. Pascapanen: Setelah dipanen, butir jagung dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti dijual sebagai bahan makanan, pakan ternak, atau bahan baku industri. Proses pascapanen juga melibatkan penyimpanan biji jagung dengan baik untuk menjaga kualitas dan keawetan.
Seluruh proses pertumbuhan dan panen tanaman jagung membutuhkan perawatan dan pengelolaan yang tepat. Kondisi tanah, iklim, dan pengendalian hama dan penyakit juga harus diperhatikan untuk memastikan hasil panen yang optimal. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi di berbagai negara.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel